PENCARIAN

Senin, 28 Februari 2011

LIGA PRIMER INDONESIA, BAIK ATAU BURUK???


Liga Primer Indonesia menjadi kontroversi di persepakbolaan Indonesia, namun Liga yang didirikan oleh Pengusaha Arifin Panigoro itu membawa prospek cerah bagi persepakbolaan kita. Ke-19 Klub yang berlaga di divisi tunggal ini juga bukan klub sembarangan. Mereka bermodal dari dana awal sejumlah Rp20Milliar ditambah dana-dana dari sposor dan bukan dari uang rakyat. Dan lama-kelamaan permainan klub-klub LPI Ini semakin apik dan dinamis, walaupun harus ada pembenahan juga terhadap pelaksanaanya.

Yang Baik dari LPI:
- Liga ini sistem pertandingannya baik dan lebih teratur
- Klub-klub diusahakan membangun tim dengan tidak menggunakan dana APBD
- Menjunjung tinggi apa yang dinamakan "FAIRPLAY"
- Wasit dari lokal dan luar negri yang berkualitas (meskipun belum mendapat izin FIFA)
- Pemain asing yang mumpuni dan berasal dari negara yang tidak biasanya, ex: Lee Hendrie (Aston Villa)
- Nama klub yang variatif (seperti Liga-liga Eropa) membuat penonton tidak jenuh dan mudah mengenalnya.
-  Dan sebagainya

Sedangkan Yang Buruk dari LPI:
- Tidak disepakati oleh PSSI dan FIFA karena secara tidak langsung merupakan Kompetisi yang tidak dibawah naungan FIFA
- Kehadirannya menjadi kontroversi karena dinilai nekat mendobrak LSI yang notabene Kompetisi yang tertinngi di Indonesia
- Tidak adanya Degradasi dan Zona masuk liga AFC (dan semacamnya) dan belum ada kompetisi Cup antar LPI atau bergabung dengan LSI
- Pemain lokal tidak dapat masuk Timnas (keputusan sementara PSSI)

Jadi, yang harus dibenahi adalah:
- LPI dapat menjadi kompetisi yang diakui PSSI dan FIFA, dan dapat menjadi pendamping yang baik bagi Liga Super Indonesia (LSI).
- Pemain LPI dapat masuk timnas kembali, jadi tidak pilih-pilih terhadap calon yang dapat masuk timnas.
- Mengembangkan fasilitas pertandingan, seperti perbaikan rumput stadion, pengamanan supporter, dll.
- Membangun Liga Primer Under 12/15/17/23 agar dapat mengembangkan Persepakbolaan Indonesia daripada mementingkan dapat mengalahkan pamor dari LSI.

REVOLUSI PSSI !!!

INILAH AWAL KEBANGKITAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA

PRA OLIMPIADE LONDON 2012: INDONESIA KALAH 1-3 DARI TURKMENISTAN

Timnas U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan tamunya Turkmenistan pada leg pertama Pra Olimpiade 2012, Rabu, 23 Februari 2011 di stadion Jakabaring, Palembang. Indonesia kalah 1-3 setelah sempat unggul sebelumnya.



Jalannya Pertandingan

Indonesia bermain dengan baik pada awal-awal pertandingan, dan unggul lewat gol Titus Bonai pada menit ke-13 setelah dengan cantik meneruskan umpan dari Oktavianus Manianni.  Keunggulan tak bertahan lama, menit ke-17 Turkmenistan berhasil menyamakan skor lewat gol Amanov Arslanmyrat. Pada Babak kedua, Indonesia mencoba kembali tampil menekan. Sontekan Yongki masih membentur mistar dan berhasil dihalau pemain lawan.Lalu, Indonesia juga sempat mendapat peluang emas lewat Hendro Siswanto, namun gagal.

Akhir-akhir babak ke-2, Tekanan Indonesia mulai menurun seperti bermain mulai kelelahan. Hal tersebut dimanfaatkan Turkmenistan yang beberapa kali berhasil memaksa kiper Indonesia, Kurnia Meiga, jatuh bangun. Pada menit ke-80, Alexander Bolian berhasil menjebol gawang Kurnia Meiga setelah memaksimalkan umpan tarik dari Vahyit. Empat menit sebelum usai, gawang Indonesia kembali kebobolan. Tendangan keras Vahyit yang mengarah ke tiang jauh dan gagal dibendung oleh Kurnia Meiga. Turkmensitan pun unggul 3-1.

Hasil ini lantas dikaitkan dengan dengan Revolusi besar-besaranyang terjadi di kubu PSSI menentang pemilihan Nurdin Halid untuk ke-3 kalinya. Riedl pun beralasan demikian atas kekalahan timnya namun ia tak mau berbicara banyak tentang hal tersebut. Dan perjuangan Indonesia di leg kedua yang akan digelar di Turkmenistan, 9 Maret 2011 nanti semakin berat.

Susunan Pemain
Indonesia 
Kurnia Meiga 
Safri Umri, Gunawan Dwi Cahyo, Septia Hadi, Ahmad Farizi/Diaz Angga Putra 
Dendi Santoso/Engelberth Sanis, Egi Melgiansyah, Hendro Siswanto, Oktovianus Maniani 
Yongki Aribowo (c)/Rishadi Fauzi, Titus Bonay

Turkmenistan 
Geldiyev Batyr
Komekov Hemayat, Soyunov Shohrat, Atayev Ahmet, Annaorazov Serdar 
Durdiyev Didar/Orazov Sulaiman, Amanov Arslanmyrat (c), Tagayev Elman, Astanov Umidjan/Geldiaev Atha 
Boliyan Aleksandr/Tamurkin Irya, Vahyit